Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” QS Al-Qamar: 17
Kata “liddzikri” dalam ayat diatas, selain dtafsirkan ‘untuk peringatan’, dapat juga ditafsirkan ‘untuk diingat’.
Jaminan dari Allah bahwa Al Quran itu mudah dipelajari atau dihapalkan menjadi modal dasar keyakinan bagi setiap orang yang mau menghapal Al Quran bahwa ia akan bisa menghapalkan Al Quran. Masalahnya, apakah orang tersebut memiliki kemauan kuat untuk menghapal Al Quran? Semua orang termasuk anak-anak, orang tua, tunanetra, tuna aksara bahkan orang yang mengalami kerusakan otak dan mentalnya ada yang bisa menghapal Al Quran. Tentu mereka mempunyai kemauan menghapal Al Quran. Bagi yang tidak mempunyai kemauan menghapal Al Quran maka kehebatan fisik dan otaknya tidak menjadi jaminan bisa menghapalkan Al Quran.
Mau menghapal Al Quran? Mudah!